Blog Tausiyah275

November 3, 2005

Puasa Syawal

Filed under: Fiqh,HOT NEWS — Tausiyah 275 @ 5:20 pm

Rekan2, alhamdulillah…ALLOH SWT masih memberikan umur pada qt, sehingga qt masih bisa hidup di bulan Syawal ini. Bulan Ramadhan, bulan yg penuh rahmat, telah berlalu…namun itu bukan berarti qt tidak bisa beramal dan beribadah lagi. Nilainya mungkin tidak sebesar bulan Ramadhan, namun sesungguhnya fase setelah Ramadhan jauh lebih besar tantangan dan hambatan. Insya ALLOH jika qt berhasil, maka pada saat bertemu lagi dg Ramadhan, kualitas ibadah qt akan lebih baik karena sudah terbiasa mengamalkannya selama 11 bulan.

Oke, selesai pembukaannya 😉 Kini aku akan tampilkan artikel ttg PUASA SYAWAL, agar rangkaian ibadah qt tidak terputus… 🙂

Dalil puasa Syawal adalah:

Dari Abu Ayyub rodhiyallahu anhu:
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 hari pada Syawal, maka itulah puasa seumur hidup setahun penuh’.”
[Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, At-Tirmidzi 1164]

Riwayat lain:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun.”

Hukumnya adalah sunnah:
“Ini adalah hadits shahih yang menunjukkan bahwa berpuasa 6 hari pada Syawal adalah sunnah. Asy-Syaafi’i, Ahmad dan banyak ulama terkemuka mengikutinya. Tidaklah benar untuk menolak hadits ini dengan alasan-alasan yang dikemukakan beberapa ulama dalam memakruhkan puasa ini, seperti; khawatir orang yang tidak tahu menganggap ini bagian dari Ramadhan, atau khawatir manusia akan menganggap ini wajib, atau karena dia tidak mendengar bahwa ulama salaf biasa berpuasa dalam Syawal, karena semua ini adalah perkiraan-perkiraan, yang tidak bisa digunakan untuk menolak Sunnah yang shahih. Jika sesuatu telah diketahui, maka menjadi bukti bagi yang tidak mengetahui.”
[Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/389]

Hal-hal yang berkaitan dengannya adalah:

1. Tidak harus dilaksanakan berurutan.
“Hari-hari ini (berpuasa Syawal-) tidak harus dilakukan langsung setelah ramadhan. Boleh melakukannya satu hari atau lebih setelah ‘Id, dan mereka boleh menjalankannya secara berurutan atau terpisah selama bulan Syawal, apapun yang lebih mudah bagi seseorang. … dan ini (hukumnya-) tidaklah wajib, melainkan sunnah.”
[Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/391]

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
“Shahabat-shahabat kami berkata: adalah mustahab untuk berpuasa 6 hari Syawal. Dari hadits ini mereka berkata: sunnah mustahabah melakukannya secara berurutan pada awal-awal Syawal, tapi jika seseorang memisahkannya atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, ini juga diperbolehkan, karena dia masih berada pada makna umum dari hadits tersebut. Kami tidak berbeda pendapat mengenai masalah ini dan inilah juga pendapat Ahmad dan Abu Dawud.”
[Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab]

Bagaimanapun juga bersegera adalah lebih baik:
Berkata Musa: ‘Itulah mereka telah menyusul aku. Dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Rabbi, supaya Engkau ridho kepadaku. [ThooHaa: 84]

2. Tidak boleh dilakukan jika masih tertinggal dalam Ramadhan
“Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu, lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu.”
[Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/392]

So, mumpung masih pada ‘anget’ baru puasa Ramadhan, kenapa tidak diteruskan dg puasa Syawal?? 😉
*artikel lain yang terkait: Antara Puasa Syawal Dan Hutang Puasa Ramadhan*

29 Komentar »

  1. Semula saya ragu2 menegenai pelaksanaan puasa syawal karena ada yang bilang puasa syawal boleh dilakukan terlebih dahulu sebelum melaksanakan utang kita (puasa yang tertinggal )di bulan Ramadhan tapi saya berkeyakinan pusa syawal boleh dilakukan setelah kita membeyar utang terlebih dahulu tetapi setelah saya mendengar langsung ceramah di TV puasa syawal boleh dilakukan terlebih dahulu karena bulan puasa syawal itu terbatas sedangkan membayar puasa yg tertinggal masih ada waktu lain saya minta penjelasaannya ???

    saya kutip lagi dari artikel:


    Hukumnya adalah sunnah:
    “Ini adalah hadits shahih yang menunjukkan bahwa berpuasa 6 hari pada Syawal adalah sunnah. Asy-Syaafi’i, Ahmad dan banyak ulama terkemuka mengikutinya. Tidaklah benar untuk menolak hadits ini dengan alasan-alasan yang dikemukakan beberapa ulama dalam memakruhkan puasa ini, seperti; khawatir orang yang tidak tahu menganggap ini bagian dari Ramadhan, atau khawatir manusia akan menganggap ini wajib, atau karena dia tidak mendengar bahwa ulama salaf biasa berpuasa dalam Syawal, karena semua ini adalah perkiraan-perkiraan, yang tidak bisa digunakan untuk menolak Sunnah yang shahih. Jika sesuatu telah diketahui, maka menjadi bukti bagi yang tidak mengetahui.”
    [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/389]

    2. Tidak boleh dilakukan jika masih tertinggal dalam Ramadhan
    “Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu, lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu.”
    [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/392]

    jadi, buat saya sudah jelas…SEMPURNAKAN (bayar) DULU (hutang) puasa Ramadhan, barulah puasa Syawal 🙂

    Ini sama halnya dg sholat sunat dan sholat wajib…apakah mungkin anda mengerjakan sholat sunnat bada’ Isya jika anda belum sholat Isya?? 😉

    Komentar oleh susie fivi susanti — November 14, 2005 @ 5:09 am | Balas

  2. Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.

    wa’alaykumsalam wr wb

    Ana ingin memberikan sedikit komentar, afwan.

    Puasa Ramadhan memiliki nilai sepuluh kali lipat, jadi kalau puasa sebulan penuh bagaikan puasa sepuluh bulan. Sedangkan puasa di bulan lain tidak senilai Ramadhan kecuali di bulan Syawal. Yakni yang puasa 6 hari di bulan Syawal mendapatkan nilai sepuluh kali, jadi bagaikan ia puasa 60 hari alias dua bulan.

    Nah, masuk akal bukan kalau seseorang puasa Ramadhan sebulan penuh (senilai 10 bulan) ditambah 6 hari di bulan Syawal (senilai 2 bulan) maka seolah ia puasa setahun penuh (12 bulan)! Kalau ia selalu melaksanakan yang demikian maka seolah ia puasa seumur hidup…

    Lalu bagainanakan nasib orang yang karena halangan lalu tertinggal 6 hari tidak puasa di bulan Ramadhan? Kalau ia membayarnya di bulan lain maka ia akan terlewat keutamaanya yang 10x lipat itu bukan? Jangan khawatir, Allah SwT telah memberikan bulan Syawal, jadi bayarlah kekurangan puasa anda di bulan ini. Insya Allaah anda tetap akan mendapat ganjaran yang 10x lipat tadi.

    amin…insya ALLOH 🙂

    Wallaahu A’lam.

    Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.

    wa’alaykumsalam wr wb

    Komentar oleh aherm — November 18, 2005 @ 9:06 pm | Balas

  3. trimakasih infonya ya…t`utama hadits yang menyarankan bayar utang dulu itu…ana jadi lebih yakin dengan adanya hadits itu so Ins 4JJI taon depan bisa menjalankannya. amin.. tapi gimana donk kalo ana dah t`lanjur puasa syawal padahal baru bayar sebagian utang…sebelumnya ana memang masih bingung mana yang harus dijalankan lbh dulu, ana baru tau ada hadits yang jelas, sesudah baca artikel ini …makasih

    Saran saya, segera mbak Tea STOP dulu puasa syawalnya. Segera lunasi dulu hutang Ramadhan-nya. Jika anda merasa ‘sedih’ karena tidak bisa melunasi puasa syawal, perbanyak ibadah di bidang lain…ALLOH Maha Tahu niat mbak Tea, insya ALLOH tetap ada nilai PLUS di sisi ALLOH SWT 🙂

    Komentar oleh @-tea — Desember 5, 2005 @ 2:45 am | Balas

  4. Assalamu ‘alaikum Wr Wb.
    Thanks so much atas info yang sangat oks banget ini. kebetulan saya juga melakukan hal yg sama. Saya udah ngejalanin puasa syawal dapt 4 hari, padahal sy punya utang dibulan Ramadhan dan belum bayar. Setelah saya ketemu teman dpt info yg sama, akhurnya saya buka aja internet ini, eh ternyata bener ada hadistnya. Jadi pas hr ini saya berhenti puasa syawalnya dan mau bayar utang dulu. Pikiran saya tdnya bahwa bayar utang bs ntar2 kl syawal kan cuman ada sebulan, tp siapa tau umur nanti gak cukup tapi msh nanggung utang… kan jadi takut. Thanks bgt saya lebih tenang ngejalanin puasan syawal ini…. Wassalam.

    Komentar oleh tanaya — Oktober 31, 2006 @ 9:25 am | Balas

  5. waduh,,,klo Rani ud terlanjur puasa syawal 6 hr..gmn??
    bearti ALLAH memaafkan Rani ga y??

    trs puasa yg kmrn dihitung gmn?

    ato skrg Rani balikin lg dari awal 10hr puasa utang plus 6 hr puasa syawal?
    mohon perhatiannya n penjelasaanya wasalam

    Komentar oleh rani — November 8, 2006 @ 12:42 pm | Balas

  6. hadits yg mewajibkan membayar hutang terlebih dahulu dibanding menunaikan puasa syawal yg mana ya?

    ini sptnya bukan hadits deh:
    2. Tidak boleh dilakukan jika masih tertinggal dalam Ramadhan
    “Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu, lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu.”
    [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’, 10/392]

    pada kasus yg paling “buruk”, misalkan seseorg tidak bisa melaksanakan puasa selama 26 hari. artinya, dia ngga bisa menunaikan puasa syawal ya? padahal kita masih diberikan kelonggaran utk membayar hutang puasa selama 11 bulan berikutnya.

    so, bagaimana sebaiknya?

    cmiiw

    Komentar oleh yogatama — November 9, 2006 @ 12:20 pm | Balas

  7. ok & baik

    Komentar oleh irwansyahidris — September 13, 2007 @ 11:54 am | Balas

  8. Yang menjadi keraguan saya tentang nilai puasa Syawal yang konon sunnah hukumnya dengan alasan untuk menggenapi puasa Ramadhan yang cacat (tidak sah)adalah, kenapa puasa Syawal yang ditekankan untuk dikerjakan sedang yang wajib sebagai qhada’ yang disepelekan, apakah yang sunnah lebih baik dari yang Wajib…? Trims tanggapannya.

    Komentar oleh Muhamamad Shodiq — Oktober 22, 2007 @ 2:01 pm | Balas

  9. kATA TEMAN SAYA, DIA PERNAH DENGER CERAMAH, PUASA SYAWAL BOLEH DI DOBEL NIATNYA PERTAMA NIAT PUASA GANTI HUTANG DULU BARU NIAT PUASA SYAWALNYA…..BENAR NGGA SIH ITU……

    Komentar oleh neny — Oktober 29, 2007 @ 10:27 am | Balas

  10. klo menurut saya, puasa syawal itu, tidak mesti didahului oleh dengan mengganti puasa yang tertinggal di bulan ramadhan, apalagi kita sbgi wanita pasti punya banyak halangan. jadi klu menurut saya sih, mending kita puasa syawal aja dulu, krn dihawatirkan nanti tdk sempat, apalagi kan wktunya hanya sebulan. Wass

    Komentar oleh Irma — November 3, 2007 @ 10:15 am | Balas

  11. kalo mo puasa syawal tapi niatnya da 2 ‘1.bayaR hutang puaSa 2. puaSa syawal’ gmN dunk…plisS blz’nya cpetan dunk..thnks

    Komentar oleh Qie — Juni 9, 2008 @ 10:38 am | Balas

  12. asalamualikum wahai teman-teman seperjuangan islam.
    saya belum paham bener tentang puaa syawal. tolong jawab pertanaa saya ya.
    1. tanggal berapa saya melakukan puasa syawal?
    2. sampai tangal berapa saya harus melakukannya?
    3. apa pahala yang saya dapat bila saya melakukan nya?
    3. hadis apa yang menerangkan pusa syawal
    tolong yah jawab yang anda tau….!!!!!!!1

    Komentar oleh army — September 29, 2008 @ 3:21 pm | Balas

  13. ASSALAMU ‘ALAIKUM
    Sebelumnya saya mohon izin dulu pada yang memiliki blog ini, Saya hanya akan memperingatkan kepada para pengunjung blog ini agar apabila menulis Allah swt agar tidak dengan 4JJI, Assalamu’alaikum dengan Ass, Tolong ditulis lengkap dan jaga kemurnian Islam, TIDAK ADA BAHASA DAN GAYA TULISAN GAUL DALAM ISALAM. Terima kasih, Wassalamu’alaikum.

    Komentar oleh dedy — Oktober 8, 2008 @ 6:36 pm | Balas

  14. bagaimana dengan yg berikut :
    Begini, ada tiga pendapat ulama’ yang bisa dianut ;
    1. menurut Ibnu Hajar : “agar dapat pahala kesunatan puasa enam hari, maka selain niat qodlo/nyaur puasa romadlon juga harus niat puasa sunnat syawal”.
    2. Arromli mengatakan :”secara mutlak dapat pahala puasa syawal. walaupun hanya niat puasa qodlo romadlon saja (tanpa niat puasa sunnat)”

    kalo kata saya sih boleh2 aja puasa bayar ramadhon sekaligus puasa syawal…karena Allah tidak pernah mempersulit umatnya dalam beribadah…bahkan Allah memberikan banyak kemudahan !! jd jgn khawatir pahala gak diterima…. SEMUA CUMA ALLAH YG TAHU KAWAN !!

    Komentar oleh deemust — Oktober 9, 2008 @ 4:46 pm | Balas

  15. ada kagak sih niatnya yang diucapkan?

    niat boleh diucapkan (dengan lisan), juga boleh di dalam hati saja

    Komentar oleh herdi — Oktober 9, 2008 @ 6:39 pm | Balas

  16. Saya juga pernah dengar tetntang hal ini. Mungkin boleh2 saja ya, satu puasa dua niat (1 wajib 1 sunnah). Tapi menurut saya kok rasanya kita ini jadi “serakah” gitu ya? Maunya enteng tapi dapetnya banyak. Jadi bagi saya sih sregnya satu2 aja, sendiri2. Itu sih pendapat pribadi saya, terlepas dari syah tidaknya menurut hadits dll.

    Wassalam

    setahu saya, untuk puasa itu tidak boleh digabung. nanti saya akan coba cari referensi lengkapnya

    Komentar oleh saya — Oktober 10, 2008 @ 11:59 pm | Balas

  17. assalamualaikum:)
    mau nanya..denger2 kalo puasa syawal pada tanggal 11,12,13,14,15 itu hukumnya makruh.bener gg tuh?trus adakah dasarnya?tengs tengs:)) hidup dakwah.makanya tolong jawap.heheheh:pp
    wassalamualaikum:)

    wa’alaykumsalam wr wb
    setahu saya tidak ada dasarnya dari apa yg anda dengar itu
    wa’alaykumsalam wr wb

    Komentar oleh biancha — Oktober 11, 2008 @ 7:52 pm | Balas

  18. Assalamualaikum WRWB

    @Rani

    Menurut saya, memang yang harus didahulukan adalah yang wajib. yang sunnah merupakan pelengkap dari ibadah wajib.

    Wa Alaikum Salam

    Komentar oleh Edi — Oktober 15, 2008 @ 11:31 am | Balas

  19. Tapi mungkin dgn pertimbangan bahwa bulan syawal tidak panjang, dan waktu untuk membayar hutang puasa msh panjang (sampai 11 bulan ke depan), dibolehkan untuk puasa syawal lebih dulu.

    Komentar oleh saya — Oktober 19, 2008 @ 10:18 am | Balas

  20. untuk niatnya nyahur puasa gmna ya ? trims

    Komentar oleh qonita — Februari 17, 2009 @ 6:58 pm | Balas

  21. banyak hal yg blm kita bs kerjakan utk bersujud dan mendekat pd ALLOH,maha besar ALLOH dngn sgl keagungan dan ampunannya,
    banyak amalan2 yang di sediakan utk qt bs memohon ampunanya
    dalam meningkatkan iman &taqwa.
    qt kerjakan yang wajib dl bru yang sunnah,,dngn catatn
    niat yang ikhlas untuk mencri ridho ALLOH..
    smg ALLOH mngampuni dosa2 qt..
    amin7x!!

    Komentar oleh Mank — September 24, 2009 @ 4:55 pm | Balas

  22. untuk muslim-muslimat,saya orang awam..tp sedikit pengin ngasih tanggapan:kok orang kita masih pada seneng mempersoalkan hal-hal demikian(mana yg harus didahulukan) ..padahal secara logika begini,yang namanya hutang ya harus dibayar,toch hukumnya puasa syawal jelas sunah,terima kasih smg bermanfa’at….

    Komentar oleh sri gunawan — September 27, 2009 @ 3:58 pm | Balas

  23. kalo memang puasa ramadhan harus diganti dulu kemudian baru puasa syawal, kata anda mana bisa shalat baqda isya di dahulukan. tapi bagaimana dengan shalat qobla isya, bukankah itu shlat sunnah, nah berarti boleh dong mengerjakan yang sunnah dulu baru dilanjutkan dengan yang wajib ? semua ibadah kita hanya allah swt yang menilainya, asalkan kita berniat dengan penuh ikhlas dan melaksanakan niat itu. wassalam

    Komentar oleh fitha — September 30, 2009 @ 7:20 pm | Balas

  24. duh, bagus bgt deh.. Thanks ya.. Share ya..

    Komentar oleh syahrani — September 10, 2010 @ 8:10 pm | Balas

  25. numpang baca ya..

    Komentar oleh syahrani — September 10, 2010 @ 8:36 pm | Balas

  26. 1.apakah boleh puasa syawal itu ditengah2 bulan syawal atau mau akhir syawal?

    boleh. silakan baca artikel http://tausyiah275.blogsome.com/2007/10/19/antara-puasa-syawal-dan-hutang-puasa-ramadhan/

    Komentar oleh wahyu — September 22, 2010 @ 10:18 am | Balas

  27. mengenai kewajiban membayar hutang puasa ramadhan, tidak bisa di samakan dengan keajiban melaksanakan shalat wajib yang didahului dengan shalat sunah.hal itu karena keringanan yang telah Allah berikan untuk membayarnya adalah sampai sebelum ramadhan berikutnya datang, akan tetapi akan menjadi lebih afdhal jika perkara yang wajib dilaksanakan terlebih dahulu. baru yang sunah. gak lucu kalo yang sunah dikerjakan tapi yang wajib malah diakhirkan. toh hutang juga gak ada to yang sampe 1 bulan. maksimal 15 hari. jadi qodha dulu hutangnya.baru syawal. bulan syawal kan 30 hari (kl). jadi cukuplah buat qadha plus syawal. jangan sulit2 lah mikirnya. kalo kita ikhlas karena Allah semua akan ringan kita jalankan.wallahua’lam.

    Komentar oleh ElMazi — September 9, 2011 @ 1:19 pm | Balas

  28. […] terkait: Puasa Syawal* Share this:FacebookTwitterLike this:SukaBe the first to like this. Komentar […]

    Ping balik oleh Antara Puasa Syawal Dan Hutang Puasa Ramadhan « Blog Tausyiah275 — Juli 19, 2012 @ 9:12 pm | Balas

  29. […] Puasa Syawal adalah ibadah yang bisa dilakukan di bulan Syawal, sebagai upaya untuk menyempurnakan shaum Ramadhan yang telah kita lakukan. Anda bisa membaca artikelnya di sini. […]

    Ping balik oleh Puasa Syawal, Susah Atau Mudah? « Blog Tausyiah275 — Oktober 21, 2012 @ 4:07 am | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke yogatama Batalkan balasan