Blog Tausiyah275

April 2, 2008

Fitna, Sebuah Film Provokasi

Filed under: HOT NEWS,Muamalah — Tausiyah 275 @ 3:51 pm

Bismillah,

Tgl 28 Maret 2008 lalu, seorang anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, bersikeras meluncurkan film Fitna, sebuah film yg bersifat memprovokasi umat Islam. Peluncuran film Fitna ini ‘hanya bisa’ dilakukan di internet, karena dari sekian banyak stasiun televisi yg dia datangi, rata2 menolak untuk menyiarkan film tersebut.

Kebetulan, saya sempat mendapatkan file film Fitna tersebut, sebelum belakangan file ini sulit didapat karena banyak menuai protes.

Dalam film yg ‘aslinya’ berdurasi 15 menit, saya hanya mendapatkan file dengan durasi 8 menit, memang terlihat sekali bagaimana Wilders berusaha memprovokasi umat Islam. Dimulai dengan ditampilkannya sebuah Al Qur’an dengan judul Fitna di sebelah kanan. Ketika Al Qur’an dibuka, tampillah karikatur ‘wajah’ Rasululloh SAW dg bersorbankan sebuah BOM! *sebagai pengingat, karikatur ini merupakan salah satu karikatur yg dimuat di koran Denmark tempo hari*.

Kemudian muncul surat 8 (Al Anfaal) ayat 60, diikuti dengan tayangan runtuhnya WTC tgl 9 September 2001. Disusul dengan cuplikan ledakan bom di stasiun kereta di Spanyol,

Intinya, Wilders berusaha mengaitkan bahwa AKSI TERORISME yg terjadi di dunia karena ISLAM MENYURUH UMMATNYA UNTUK BERBUAT DEMIKIAN. Hal ini nampak jelas sekali, dengan mengaitkan ayat2 perang di Al Qur’an kemudian menayangkan kejadian2 terorisme.

Jelas ini suatu hal yg MENGGELIKAN. Mengapa? Saya yakin Wilders tidak pernah mempelajari Al Qur’an dg baik dan benar serta dengan niat yg tulus. Jika diperhatikan dengan seksama, ayat2 perang yg ada di Al Qur’an justru sebagai bentuk perlawanan kaum Muslim, karena mereka telah diserang dan disiksa sedemikian rupa oleh kaum musyrikin Quraisy.

Pemerintah Belanda sendiri nampaknya berusaha cuci tangan dengan kasus Wilders ini. Di satu sisi mereka tidak berusaha mengambil tindakan terhadap Wilders, dg berlindung di balik kata KEBEBASAN. Di satu sisi, mereka (seakan2?) mengecam Wilders, lalu berusaha mendekati negara2 muslim (terutama Indonesia) seraya menyatakan mereka tidak setuju dg Wilders bla bla bla.

Ah, negara2 barat itu memang payah. Jika sudah terkait dengan (kerjasama) ekonomi dg negara2 muslim, mereka begitu concern, tapi di sisi lain tidak memperhatikan dg sepenuhnya saran dan pendapat dari negara2 muslim tersebut.

Intinya, kita, selaku kaum muslim, tidak perlu terlalu terprovokasi. Aksi2 mengecam dan demonstrasi, sah2 saja kita lakukan, asal TIDAK BERLAKU ANARKIS. Karena dengan adanya sikap anarkis, terutama melakukan sweeping terhadap orang2 barat (terutama orang2 Belanda), justru akan memperkuat ‘kibulan’ Wilders mengenai orang Islam yg pemarah. Dan hal ini juga akan meyakinkan orang2 bule lainnya untuk mendukung film Wilders tersebut.

Justru, kita seyogyanya tetap bersikap santun, ramah, namun tegas. Perlihatkanlah, Islam adala rahmatan lil ‘aalamiin, rahmat bagi segenap semesta.

Lagipula, sikap orang yg liar (Wilders = Wild = liar) ga perlu dibalas dg sikap yg liar juga. *tersenyum* Oya, sebenarnya Wilders sudah memberikan judul yg tepat, Fitna, untuk filmnya, karena itu berarti film yg dibuat Wilders adalah fitnah terhadap umat Islam, dg kata lain, sebenarnya Islam tidaklah seperti yg tampil pada film Wilders. “Gitu aja kok repot!!” *senyum2 lagi*

24 Komentar »

  1. saya malah jadi kasihan sama orang2 bule kafir itu,,
    mereka tak henti2nya mencoba memfitnah dan mengadu umat Islam lewat berbagai cara,,
    sedang mereka sendiri tidak tau apa yang sedang menanti mereka di akherat kelak,,

    Komentar oleh adikasep — April 3, 2008 @ 1:56 am | Balas

  2. wah memang orang barat itu bebas tapi kebablasan… mbok keitmbang ngurusin agama orang laen mending dia ngurusi pengungsi ato orang yang sedang kelaparan di Afrika ato Asia

    Komentar oleh ario dipoyono — April 3, 2008 @ 3:49 pm | Balas

  3. Kenapa kita harus takut dengan peredaran fitna? namanya aja sudah fitnah.kalo kita turuti berarti kita kaum muslim juga ngikut gak bener seperti pembuat film tersebut,Justru dalam film tersebut menandakan fenomenal ketakutan dunia barat dengan adanya perkembangan islam di barat kususnya di eropa,Data dai film tersebut menunjukkan perkembangan yang pesat penyebaran islam di negara barat kususnya eropa,banyak masyarakat eropa yang sadar dan berbalik memeluk agama islam,Mereka terlalu takut terhadap hukum islam karena hukum islam tegas dan tidak memandang bulu,Jika jihad di jadikan alasan, bukankah setiap ajaran agama mengharuskan jihad terhadap ajaran ajaran agamanya walau dilihat dari berbagai presepsi.Jika mereka takut dengan hukum islam yang tegas bagaimana mereka akan menghadapi hukum allah yang lebih tegas nanti?Kita orang muslim justru perlu bangga semakin banyak non muslim yang mengkritik ajaran islam justru menandakan semakin berkembangnya ajaran islam di muka dunia,Dan jangan sampai kita terpancing kare akan membawa kita dalam taraf yang sama dengan mereka.Biarkan mereka berkoar hingga nantinya hukum allah yang akian bertindak.Bukankah sudah dijelaskan dalam quran bahwa agama islam adalah agam yang paling sempurna,dan bukan justru kita membabi buta untuk membalas perlakuan mereka masyarakat islam adalah masyarakat yang bersahaja dan tinggi mderajatnya,justru pembuat film fitna inilah yang justru masyarakat kelas rendah setara dengan binatang ( astafirullah )

    Komentar oleh angki — April 4, 2008 @ 2:00 am | Balas

  4. Assalamualaikum wr. wb.
    hmmm kalo ndak punya edisi yang lengkap.. saya ada tuh, ada dua file FLV, kira – kira 15 menit total file nya. (JAPRI aja… buat kalangan sendiri, ntar kena UU ITE yang baru deh)
    Nanti sptnya bakalan ada kok film2 sejenis ato kartun2 atau hal2 yang berhubungan dengan mendeskriditkan umat islam di dunia..
    ya emang “mereka” begitu…
    Undang – undang di Belanda khan yang mengatur semuanya itu, ada celah untuk kebebasan berekspresi.. ya dipakailah celahya itu…
    yah kita tunggu aja yang pro dan kontra…
    anyway… sbga pribadi seh ya marah.. cuman perwujudan marah itulah yang harus proporsional… marah di jalan Allah..

    Terima Kasih,

    Wassalam
    Tri @poltek batam

    Komentar oleh tri prasetyo — April 4, 2008 @ 6:16 pm | Balas

  5. namanya juga menyebar fitnah, sudah keluar dari ajaran agama. atau mungkin agamanya Wilders mengajarkan kayak gitu ya…? maling teriak maling. kalo dia teriak ‘stop islamisation’, harusnya dia ngaca dulu ama nenek moyangnya di Indonesia . Tapi jalan yang baik menurut ‘ana, adalah dengan melakukan debat resmi terbuka secara Internasional….wuiihh… tayangan debat gitu so pasti seru . bukannya saling memfitnah.. gitu aja dari gue.. salam ____________… A R E M A N I A …___________

    Komentar oleh baxtiar — April 6, 2008 @ 4:23 pm | Balas

  6. BERSYUKUR KITA SEMUA UMAT ISLAM DAPAT MENANGGAPINYA DENGAN ARIF & BIJAKSANA………ALLAAHUUU AKBAR

    Komentar oleh Al Rizalshy — April 6, 2008 @ 8:57 pm | Balas

  7. beginilah tindakan org kafir yg selalu menfitnah dan menjelek2 an islam,seolah2 mereka selalu benar,pdhal merekalah yang sesat dari jalan yang benar.

    Komentar oleh ali — April 7, 2008 @ 1:21 pm | Balas

  8. kenapa kaum nasrani selalu ingin meruntuhkan islam

    ingin mengajak islam berperang

    apakah kaum nasrani mengajarkan cara berperang kepada umatnya
    kalau ya mengapa kepada islam saja tdak kepada kaum hindu kaum budha ajak beperang semua agama yang ada di dunia saja ajak berperang

    dalam islam tidak mengajarkan berperang
    apakah islam pernah membawa atau memfitna kaum nasrani dengan membawa kitab suci nasrani dengan menjelek-jelekannya

    disini kami pernah mendengar bahwa ada kaum nasrani yang menjadi kaum muslimin hanya untuk menjelek-jelekan kaum muslim agar masyarakat didaerahnya menjadi kaum nasrani kenapa harus dengan cara begitu

    jadi janganlah saling menjelek-jelekan agama
    diislam kami mengajarkan islam tidak dengan paksaan ataupun kekerasan

    Komentar oleh ibrahim — April 8, 2008 @ 1:47 pm | Balas

  9. Mari dingin…tunjukkan islam cool

    Komentar oleh sunarno — April 10, 2008 @ 10:46 am | Balas

  10. Umat islam sepertinya akan terus mendapat ujian dari Allah SWT. Karena dengan begitu akan semakin dalam keteguhan dan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga hamba Allah tidak terpancing kekerasan karena hal ini. Karena hal yang seperti ini emang yang diinginkan oleh syaitan. Syaitan tidak akan henti2nya menggoda hamba Allah dengan berbagai cara. Dalam kisah2 para rasul, setiap rasul yang diberi ujian selalu dihadapi dengan kesabaran dan keteguhan iman. Bukan dilawan dengan kekerasan. Biarkanlah Allah SWT yang akan membalas perbuatan mereka. Karena kita tidak berhak menzalimi mereka.

    Komentar oleh wita — April 12, 2008 @ 8:54 pm | Balas

  11. biarin!!!! aku gak terpengaruh!!! yang penting kita masik surga!!!! yang mau masuk neraka biarkan masuk neraka!!! okey!!!!

    Komentar oleh eka — April 14, 2008 @ 8:53 pm | Balas

  12. filmnya jelas menjelek-jelekkan islam, tapi kenapa judulnya sengaja dibuat kontradiksi??
    Geert Wilders “lumayan” berani tp kena’ setengah. Coba judulnya diganti yang lebih keren “naift” or “naif”
    dasar belanda…. kurap

    Komentar oleh jr_opal — April 19, 2008 @ 3:36 am | Balas

  13. Kalo Wilders adalah orang yg berpendidikan tentunya dia tidak akan menyakiti sesama manusia yg berbeda agama. Film yg dibuatnya justru membuktikan bahwa dia adalah orang yg pengecut dan tidak berpendidikan.

    Tapi, di akhir nanti dia akan tahu kebenarannya. Nabi Isa akan turun dan dia akan memberitahukan kebenaran:
    1- Nabi Isa akan mematahkan salib yg berarti Nabi Isa tidak mati disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT.
    2- Membunuh babi sebagai tanda bahwa babi itu diharamkan untuk manusia dan hal ini tertuang pada kitab Injil yg asli.
    3- Mengajak umat manusia kembali ke jalan yg benar yaitu Islam.

    Komentar oleh lia — April 21, 2008 @ 2:14 pm | Balas

  14. semoga ALLOH SWT senantiasa melindungi umat ISLAM. INSYA ALLOH apabila umat ISLAM mau bersatu, maka orang-orang kafir yang pada hakikatnya kekuatannya seperti rumah laba-laba akan hancur. Wahai saudaraku umat ISLAM semuanya marilah kita berpegang teguh kepada ALLOh SWT, jangan sampai kita berpecah belah.ALLOHU AKBAR

    Komentar oleh Bonus — April 21, 2008 @ 2:54 pm | Balas

  15. ana mengutip tulisan akhi ikhsan
    1. Bentuk-Bentuk Menghina Rasul

    Imam Ibnu Taimiyah dalam bukunya “Ash Sharim Al Maslul ‘ala Syatimi Ar Rasul” telah menjelaskan batasan tentang tindakan orang-orang yang menghujat Nabi Muhammad saw. Sebagai berikut:

    “Kata-kata yang bertujuan menyalahkan, merendahkan martabatnya, kemudian melaknat, menjelek-jelekkan, menuduh Rasululullah saw. tidak adil, meremehkan serta mengolok-olok Rasulullah saw.”

    Ibnu Taimiyah menukil pendapat Al Qadlo ‘Iyadl yang menjelaskan bentuk-bentuk hujatan Nab saw. sebagai berikut:

    “Orang-orang yang menghujat Rasululah saw. adalah orang-orang yang mencela, mencari-cari kesalahan, menganggap pada diri Rasul saw. ada kekurangan atau mencela nasab (keturunan) dan pelaksanaan agamanya. Selain itu, juga menjelek-jelekkan salah satu sifatnya yang mulia, menentang atau mensejajarkan Rasululah saw dengan orang lain dengan niat untuk mencela, menghina, mengecilkan, memburuk-burukkan dan mencari-cari kesalahannya. Maka orang tersebut adalah yang orang yang telah menghujat Rasul saw. terhadap orang tersebut, ia harus dibunuh . . .”

    2. Vonis mati

    Imam Asy Syaukani menukil pendapat para fuqaha antara lain pendapat Imam Malik yang mengatakan bahwa orang kafir dzimmi seperti Yahudi, Nashrani, dan sebagainya, yang menghujat Rasulullah saw. terhadap mereka hars dijatuhi hukuman mati, kecuali apabila mereka bertaubat dan masuk Islam. Sedangkan bagi seorang Muslim, ia harus dieksekusi tanpa diterima taubatnya. Imam Asy Syaukani mengatakan bahwa pendapat tersebut sama dengan pendapat Imam Syafi’i dan Imam Hambali.

    Imam Asy Syaukani dalam kitab “Nailul Authar” jilid VII, halaman 213-215, mengemukakan dua hadits tentang hukuman bagi penghinaan Rasulullah saw.

    Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra. yang berbunyi:

    “Bahwa ada seorang wanita yahudi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. (oleh karena perbuatannya itu), maka perempuan itu telah dicekik sampai mati oleh seorang laki-laki. Ternyata Rasulullah saw. menghalalkan darahnya”. (HR Abu Daud)

    Ibnu Abbas telah meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi, bahwa ada seorang laki-laki buta yang istrinya senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. Lelaki itu berusaha melarang dan memperingatkan agar istrinya itu tidak melakukannya. Sampai pada suatu malam (seperti biasanya) istrinya itu mulai lagi mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. (Merasa tidak tahan lagi), lelaki itu lalu mengambil kapak kemudian dia tebaskan ke perut istrinya dan ia hunjamkan dalam-dalam sampai istrinya itu mati. Keesokan harinya, turun pemberitahuan dari Allah swt kepada Rasulullah saw yang menjelaskan kejadian tersebut. Lantas , hari itu juga beliau saw. mengumpulkan kaum muslimin dan bersabda:

    “Dengan menyebut asma Allah, aku minta orang yang melakukannya, yang sesungguhnya tindakan itu adalah hakku; mohon ia berdiri.”

    Kemudian (kulihat) lelaki buta itu berdiri dan berjalan dengan meraba-raba sampai ia turun di hadapan Rasulullah saw, kemudian ia duduk seraya berkata:

    “akulah suami yang melakukan hal tersebut ya Rasulullah saw. Kulakukan hal tersebut karena ia senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan dirimu. Aku telah berusaha melarang dan selalu mengingatkannya, tetapi ia tetap melakukannya. Dari wanita itu, aku mendapatkan dua orang anak (yang cantik) seperti mutiara. Istriku itu sayang padaku. Tetapi kemarin ketika ia (kembali) mencela dan menjelek-jelekkan dirimu, lantas aku mengambil kapak, kemudian menebaskannya ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat sampai ia mati.

    Kemudian Rasululah saw. bersabda:
    “Saksikanlah bahwa darahnya (wanita itu) halal” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i)

    3. Siapa pengeksekusi?

    Empat belas abad yang lalu, tepatnya di kota madinah pada masa Rasulullah saw. ada seorang munafiqun yang bernama Abdullah bin Ubay bin salul. Ketika itu ia bersumpah:

    “Demi Allah, apabila aku kembali ke Madinah, tentu orang yang paling mulia akan segera mngusir orang yang paling hina.”

    Maksud Abdullah bin Ubay adalah bahwa dirinya yang ketika itu termasuk pemimpin di antara pemuka kalangan munafiqun yang menganggap lebih mulia daripada Rasulullah saw; dan bahwasanya Rasulullah Muhammad saw. itu adalah orang yang paling rendah martabatnya di antara mereka. Dengan demikian, beliau tidak layak lagi memimpin mereka. Begitulah maksud Abdullah bin Ubay.

    Berita tersebut didengar oleh Zaid bin Al Arqam, kemudian ia menyampaikannya kepada Umar. Umar sangat geram mendengar hal ini, lalu ia melapor kepada Rasulullah saw. Dengan menahan emosi, ia berkata, “Izinkan aku, ya Rasulullah, untuk membunuh orang itu, orang yang telah menyebarkan fitnah, agar aku dapat memancung lehernya.”

    Mendengar permintaan Umar itu, Rasulullah saw lalu bertanya, “Apakah engkau akan membunuhnya, bila kuizinkan engkau melakukannya?”

    Umar menjawab, :” ya tentu. Demi Allah, jika engkau memerintahkan kepadaku untukmembunuhnya, maka aku akan memancung lehernya, (sekarang juga).

    Rasulullah saw berusaha menenangkan emosi umar, seraya berkata “Duduklah dulu”.

    Tak lama kemudian, datanglah salah seorang terkemuka dari kalangan Anshar yang bernama Usaid bin Hudlair. Ia kemudian berkata “Ya Rasululullah, izinkanlah aku untuk memancung leher orang yang telah menyebarkan fitnah di tengah masyarakat itu”

    Kembali Rasulullah saw berlata persis seperti apa yang dikatakan Beliau kepada Umar: “Apakah engkau akan membunuhnya, bila kuizinkan engkau melakukannya?”

    Usaid bin Hudzair menjawab: “Ya tentu saja. Demi Allah, jika engkau memerintahkan kepadaku untuk membunuhnya, maka aku akan memancung lehernya, (sekarang juga).”

    Tetapi, lagi-lagi Rasulullah tidak mengijinkan Usaid melepaskan geramnya.

    Berbeda dengan itu, setelah usai Perang Badar, seorang gembong Yahudi bernama Abu ‘Afak terus menerus menampakkan permusuhannya pada Islam dan melakukan penghinaan pada Rasulullah SAW. Diantaranya ia menyuruh penyair untuk membuat sya’ir-sya’ir yang mengandung cacian, celaan, cercaan, dan penghinaan terhadap Nabi SAW. Mendengar hal ini, tanpa banyak komentar seorang sahabat bernama Salim bin Umar mendatangi rumah Abu ‘Afak. Kemudian ia menebaskan pedangnya di leher Abu ‘Afak sehingga seketika itu juga matilah dia.

    Juga pernah suatu waktu ada seorang Yahudi bernama Asma binti Marwan yang sangat membenci Islam. Ia selalu melontarkan perkataan-perkataan yang mengandung penghinaan terhadap Nabi dan Islam. ‘Umair bin ‘Auf, salah seorang sahabat Nabi mendatangi rumah Asma lalu menancapkan pedang ke dadanya. Ia pun mati. Mensikapi kedua kejadian terakhir ini Rasulullah SAW mendiamkannya.

    Nampaklah, sikap Rasulullah SAW tidak mengijinkan membunuh orang munafik Abdullah bin Ubay karena Beliau khawatir orang-orang mengatakan “Muhammad telah membunuh sahabat-sahabatnya”. Bahkan Beliau bersedia menshalatkannya saat ia meninggal. Namun, Allah segera menurunkan larangan tentang hal itu (lihat surat at Taubah ayat 84). Sementara, untuk kasus lainnya, pengeksekusinya adalah para sahabat yang gagah berani dengan seijin Rasulullah sebagai Kepala Negara.

    Komentar oleh ikhsan — April 22, 2008 @ 5:00 pm | Balas

  16. semoga dengan adanya film ini kita sebagai umat islam dapat bersatu dan tidak mudah di pecah belah, memang sudah misinya kafir eropa untuk menghancurkan islam, mereka masih dendam atas kekalahan pada waktu perang salib. Palestina berjuanglah kami hanya bisa berdoa semoga perjuanganmu mendapatkan Ridho Alloh SWT

    Komentar oleh ivan_taruna — April 24, 2008 @ 8:58 am | Balas

  17. daripada teriak2, kalau ada yang punya sanggahan ata penjabaran ngawur atas ayat2 yang dikutip di film itu..
    Pengertian sebenarnya seperti apa, kalau bisa ada arti harafiah kata dan konteks surat-nya..

    itu kan lebih baik, tunjukkin kalo mereka itu cuma provokasi.

    Komentar oleh yogi — April 24, 2008 @ 3:38 pm | Balas

  18. Alhamdulillah umat islam bisa menanggapi masalah ini dengan kepala dingin… memang, segala macam bentuk cobaan thdp qta akan terus berlanjut dan tidak hanya dari orang kafir itu sendiri melainkan ada yang dari pihak dalam… seperti yang sekarang ini… jadi, solusi dari permasalahan ini yaitu dengan bersikap sabar dalam menghadapi cobaan cobaan apapun yang bersifat umum…

    Komentar oleh Islamabad — April 24, 2008 @ 7:24 pm | Balas

  19. islam itu tinggi dan tak ada yang lebih tinggi dari itu.

    Komentar oleh nocoding — April 26, 2008 @ 7:01 am | Balas

  20. itu adalah sebuah bentuk ketakutan barat pada Islam (ISlamphobia) tapi Insya Allah dengan itu semoga orang lebih ingin memehami Islam.

    Komentar oleh Muhammad irfan — April 26, 2008 @ 10:15 pm | Balas

  21. klo ngomongin soal agama emg gk ada habisnya, tapi coba de kita pikir lebih dalem lagi. penting kah kita mempermasalahkan hal ini terus2an sampai kita lupa bahwa banyak masalah yg harus kita pecahkan bersama di luar sana?!
    banyak orang kita yg kelaperan, kurang gizi, dilanda stres cuman gara2 masalah yg kita anggep simpel * gk bisa beli minyak tanah misalnya *
    sodara, ada banyak hal yg mesti kita lakuin ,bukan cuma debat masalah agama, karena hal ini gk bakalan selesai.
    saya bukan memihak islam ataupun kristen. bahkan menurut saya aliran2 lain yg tidak kita ketahui kejelasana agamanya pun selama dia bisa menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh cinta kasih gw rasa itu udah cukup.

    salam damaia sodara, maap klo ada salah-salah kata. saya baru nemu blog ini hari ini. dan rasaya terdorong untuk berkomentar.

    Komentar oleh irina — April 30, 2008 @ 12:03 pm | Balas

  22. Ah judul filmnya aja dah fitna….
    Pastinya juga isi-isinya juga FITNA smua….

    emank seh bawaannya kalau nonton film itu marah….

    Thanks

    Komentar oleh agus — Mei 12, 2008 @ 8:24 am | Balas

  23. […] Di saat kaum muslim terbakar emosinya dan melakukan tindakan pengrusakan, sebagai reaksi terhadap film Fitna, cendekiawan Muslim yg satu ini memilih cara yg lebih […]

    Ping balik oleh Ayat-Ayat Fitna, Jawaban Film Fitna « Blog Tausyiah275 — Oktober 21, 2012 @ 4:31 am | Balas

  24. […] saudara2ku yg sakit hati karena film Fitna, mungkin ada yg berniat memboikot produk2 dari Belanda. Berikut adalah daftar beberapa produk dari […]

    Ping balik oleh Beberapa Produk Belanda « Blog Tausyiah275 — Oktober 21, 2012 @ 4:32 am | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke Ayat-Ayat Fitna, Jawaban Film Fitna « Blog Tausyiah275 Batalkan balasan