Blog Tausiyah275

Juni 5, 2006

Setelah Nabi Muhammad, kini ALLOH

Filed under: HOT NEWS — Tausiyah 275 @ 12:04 am

Jika dulu ada pelecehan Nabi Muhammad SAW oleh orang Denmark, kini ALLOH SWT juga dilecehkan…oleh dosen.

Soal Pelecehan Lafaz Allah, Senat IAIN Tunggu Keputusan Depag

Sabtu, 03 Juni 2006 – 15:20:24 WIB

Rektorat IAIN Sunan Ampel Surabaya hanya memberi hukuman skorsing 6 bulan terhadap dosennya yang terbukti menginjak-injak lafaz “Allah”. Namun banyak pihak meminta hukumannya lebih berat

Hidayatullah.com—Meski keputusan rapat Senat IAIN, mengusulkan skorsing selama 6 bulan, namun keputusan terakhir tindak pelecehan agama di kampus itu masih menunggu keputusan dari Departemen Agama Pusat, Jakarta. Sebab keputusan skorsing itu baru bersifat usulan. Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Luqman salah seorang staf humas IAIN Sunan Ampel Surabaya setelah dikonfirmasikan hidayatullah.com, Jum’at (2/6} siang kemarin.

Sebagaimana diketahui, pihak Senat IAIN Sunam Ampel Surabaya dalam SK Rektor In.03.1/HK.00.5/SK/502/P/2006 tanggal 24 Mei 2006 telah memutuskan skorsing selama satu semester kepada salah seorang staf pengajarkan setelah dianggap melakukan tindak pelecehan agama.

Sulhawi Ruba (51), begitu nama panggilan sang dosen, terhitung 24 Mei 2006 lalu, dinyatakan skorsing selama 1 semester atau sekitar enam bulan. Keputusan ini dianggap dari hasil Senat setelah menganggap Sulhawi dinyatakan telah bersalah melakukan pelecehan agama.

Ditanya mengenai tindak lanjut dari pelecehan agama yang terjadi di institusinya, Prof. Dr. Ahmad Zahro, MA, Direktur Pasca sarjana IAIN mengatakan, skorsing selama 1 semester sudah dianggap cukup sebagai wujud pertanggung jawaban pihak Institusi.

“Hendaknya umat Islam memaafkaanya, adapun tentang cara berpikirnya, biarlah Allah yang memutuskannya” ujarnya ketika ditemui hidayatullah.com.

Menginjak Ayat Allah

Sebagaimana diketahui, Sulhawi Ruba, dosen Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya dilaporkan para mahasiswanya ke pihak Senat karena dianggap melakukan pelecehan agama.

Peristiwa ini berawal dari perkuliahan 5 Mei 2006 lalu. Pada saat perkuliaahan Sejarah Peradaban Islam (SPI), di hadapan mahasiswanya ia menerangkan bahwa posisi Al-Qur’an adalah sebagai hasil budaya manusia. “Sebagai budaya, posisi Al-Qur’an tidak berbeda dengan rumput” ujarnya.

Tak hanya itu, sebagai konsekuensi dari pemikirannya, dia kemudian menuliskan lafaz “Allah” dengan tulisan arab di secarik kertas, lalu menginjaknya dengan sepatu. “Al-Qur’an dipandang sakral secara substansi, tapi tulisannya tidak sakralnya” katanya sembari mempraktekkan menginjak lafaz tersebut.

Peristiwa ini tak urung menuai kecaman. Banyak pihak berharap agar kasus seperti itu tak cukup hanya sanksi skorsing. Selain itu, peristiwa ini seakan menjadi justifikasi (pembenaran) terhadap opini di masyarakat akhir-akhir ini tentang IAIN atau UIN yang dianggap banyak melahirkan pengasung paham liberalis-pluralis. [ashar/cha].

18 Komentar »

  1. Biar dieksekusi aja orang seperti itu.

    heheh..sabar mas Dhoni 🙂

    Komentar oleh Romadhoni — Juni 6, 2006 @ 1:02 pm | Balas

  2. Kerusakan pikiran bisa melanda siapa aja. Kita pun juga bisa kena. Maka hati2 lah dalam berpikir tentang Alloh dan agama. Sebaiknya baca tafsir Al Quran dan Hadits dulu.

    Komentar oleh irwanto — Februari 16, 2007 @ 8:28 am | Balas

  3. Menyedihkan ! masih ada yaah dosen yang miskin alat bantu kuliah,hingga masih merasa perlu menginjak-injak tulisan Alloh…semoga Alloh berkenan mengampuninya..
    pihak Universitas hendaknya menyediakan alat bantu mengajar yang di-standar-kan sehingga kejadian serupa tidak terjadi dilain waktu dengan dosen yang lain…”hanya kepada Alloh-lah semua urusan kembali”

    Komentar oleh setya — Agustus 8, 2007 @ 11:01 am | Balas

  4. sungguh terlalu, seharusnya sebagai dosen harus memberikan contoh yang baik kepada mahasiswanya, bukannya memberikan conto yang tidak karuan. mnurut saya hukumannya lebih baik dipecat saja.

    Komentar oleh kajol — September 20, 2007 @ 12:05 am | Balas

  5. menurut saya dosen itu harus di droup out karna merusak pada citra iain sunan ampel, dan sebaiknya fasilitas yang telah di dapat di kampus itu di tarik kembali dan si ruba harus di kembalikan ke habitat yang sesungguhnya

    Komentar oleh mhd. andri rova — September 20, 2007 @ 11:32 am | Balas

  6. kami mahasiswa uin suska riau meminta kepada mahasiswa iain sunan ampel agar mengadili dosen itu sampai ia di hapus dari kampus tersebut

    Komentar oleh mhd. andri rova — September 20, 2007 @ 11:34 am | Balas

  7. harusnya pelecehan itu tdk terjadi. entah apa maksudnya seorg yg berpendidikan melakukan hal tersebut. apakah ini cara pemberontakan?

    Komentar oleh rika — September 20, 2007 @ 3:50 pm | Balas

  8. Bagaimana jika ada yang menyatakan tuhan kalian sembah (Alloh SWT) berada di ada dibawah kaki saya?Bagaimana jika ada yang menyatakan Tuhan kalian sembah (Alloh SWT) berada di saat ini ada di neraka jahanam?Apakah anda marah? Mungkin tulisan ini mempunyai maksud yang sama dari apa yang dilakukan oleh dosesn IAIN yang malang tsb.kenapa kita harus marah jika kita belum benar-benar tau(atau sudah merasa tau).

    Komentar oleh indra — September 21, 2007 @ 10:15 am | Balas

  9. sekarang ini yang perlu kita waspadai adalah antek – antek sekuler seperti Jaringan Islam Librar (JIL) yang menyatakan Al-Quar’an produk budaya. hal seperti ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak akidah. sekarang permasalahannya mengapa hal seperti itu bisa terjadi,…?
    karena sekarang ini kita tidak punya seorang khalifah yang melindungi dan membelah agama Allah yaitu Islam. kalau dalam syariah Islam penghinaan seperti itu akan dihukum pancung.

    Komentar oleh mamek — September 21, 2007 @ 2:12 pm | Balas

  10. wAH,,, Jgn2 tuh dosen Lulusan TK ya???

    Komentar oleh bUMI — September 21, 2007 @ 10:19 pm | Balas

  11. kalau menurut ana dosen kayak gitu knpa harus masih dipertahankan,,,bkanya dia sdah jahat banget menghina Allah SWT…ko hukumannya cman diskor ja ci?

    Komentar oleh ayu — Oktober 4, 2007 @ 3:41 pm | Balas

  12. kalo menurut gue, sebagai umat islam dan warga negara yang baik seharusnya itu orang dihukum mati aja. tak gune jadi org islam kalo Tuhan sendiri berani dihina

    Komentar oleh Aang — Oktober 16, 2007 @ 11:42 am | Balas

  13. Ada apa sih dengan IAIN? Jadi penasaran sekali, karena banyak hal ihwal dari para pengajarnya ini yang punya ide aneh2, seperti bilang Quran ato Islam tu produk budaya, membuat zona ateis di dalam kampus. Misi apa sih sebenarnya yang diemban? Apakah ingin memuliakan ALLAH lewat Islam ato berusaha menumbangkan Islam lewat institusi yang bergelar Institut Islam?

    Komentar oleh gina — Februari 5, 2008 @ 12:48 pm | Balas

  14. BACOKKK WE RA WESS!!!!!

    Komentar oleh ALI — Maret 26, 2008 @ 3:40 am | Balas

  15. ya Allah turunh
    lan laknat mu kepada orang yang telah mengolok – olok mu ya Allah

    Komentar oleh andre — September 13, 2008 @ 5:46 pm | Balas

  16. jamane wis jaman edan nek ora edan ora keduman, mungkin dosen itu masih satu keturunan dengan syeh siti jenar, aku pikir itu baru permulaan, suatu saat dia akan berbuat yg lebih heboh lagi, LAKNATULLOH…… jadilah sekalian besi atau batu atau jadilah kera yang hina…

    Komentar oleh mas bram — Juni 5, 2009 @ 1:11 pm | Balas

  17. semoga Alloh segera membukakan hatinya, sehingga merasa salah dan akhirnya mau bertaubat secara nasuha. amien.

    Komentar oleh prayitno — Agustus 4, 2009 @ 8:25 am | Balas

  18. […] lain: penghinaan (lain) terhadap ALLOH SWT Share this:FacebookTwitterLike this:SukaBe the first to like this. Komentar […]

    Ping balik oleh Hoax Tentang ALLOH SWT « Blog Tausyiah275 — Juli 19, 2012 @ 10:05 pm | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke indra Batalkan balasan