Blog Tausiyah275

Desember 26, 2007

Masjid dan Lingkunganku Bau Hewan Qurban!

Filed under: Fiqh,HOT NEWS,Qurban,Seri Kesalahan2 — Tausiyah 275 @ 4:10 pm

Saat sholat Jum’at lalu, aku merasakan sesuatu yg berbeda. Sesuatu yang ‘biasa’ terjadi setahun sekali. Yak…aku mencium bau yang sangat tidak sedap di sekitar masjid tempatku sholat Jum’at. Sumber bau yang sangat tidak sedap ini, aku yakini berasal dari sisa-sisa hewan qurban yang dipelihara, sebelum akhirnya diqurbankan pada Kamis, 20 Desember 2007 lalu.

Bau kotoran kambing (dan sapi), bau rumput basah, lalu bau darah, semuanya silih berganti berebut masuk ke dalam hidungku, ‘dicerna’ oleh syaraf2 penciumanku. Terus terang saja, aku cukup terganggu konsentrasiku saat sholat. Terutama saat sujud, angin yang berhembus masuk membuat konsentrasiku nyaris buyar. Bau2an yang tercium membuatku menahan pening kepala dan perasaan nyaris muntah yang sempat muncul.

Ketika aku pulang ke Bandung, aku dapati kondisi yang lebih baik. Masjid di dekat rumah, alhamdulillah, tahun ini relatif lebih bersih. Menurut ibuku, penyebabnya adalah turunnya hujan yang cukup lebat, sehingga secara otomatis ‘membantu’ membersihkan lantai dan daerah sekitar masjid dari kotoran dan bau2 yang tidak mengenakkan dari hewan-hewan qurban.

Kasus ini terjadi tidak hanya di sekitar masjid. Jika kita sempat jalan2 keliling kota usai Idul Qurban, anda akan mendapati bahwa banyak tempat yang semula dijadikan tempat jual hewan qurban, tercium bau yang sedemikian menyengat. Lalat2 yg cukup besar, terbang hilir mudik. Untunglah dalam kasusku itu, tidak ada lalat yang masuk masjid dan memecah konsentrasi sholat Jum’atku.

Sebenarnya lebih dari sepuluh tahun ini aku dapati bahwa panitia Idul Qurban seringkali tidak mempersiapkan kegiatan pasca qurban. Hampir semuanya sibuk mempersiapkan kegiatan sebelum Qurban dimulai, namun nyaris tidak ada (yg aku temui) yg mempersiapkan kegiatan pasca Qurban.

Akibatnya yg sering kita lihat, bau kotoran, bau darah, bau hewan qurban ‘harum semerbak’ di sekitar kita. Belum lagi lalat-lalat (hijau) yang terbang, menebarkan bibit penyakit ke rumah-rumah di sekitar. Alih-alih memperingati Qurban, para warga banyak yg menderita sakit pasca qurban, karena banyaknya bibit penyakit yang disebar lalat.

IDEALNYA, para panitia qurban menyiapkan alat pembersih, entah itu sabun dan sikat, atau pewangi (karbol atau sejenisnya). Jika perlu dibakar semua alat2 yang telah digunakan, tentunya dibersihkan dahulu sebelumnya.

Terima kasih untuk mas Amal atas urun rembuknya. 🙂

Oya, kasus lain yg ‘kadang’ terlupakan adalah kisruhnya pembagian hewan qurban.

3 Komentar »

  1. betul mas. tempat di dekat saya yang untuk qurban juga bau banget dan banyak lalatnya.

    Komentar oleh cahyo — Desember 27, 2007 @ 8:18 am | Balas

  2. Your action is better like ayo bersihkan sama sama …

    Komentar oleh puguh — Januari 1, 2008 @ 5:23 am | Balas

  3. […] penyembelihan/pemotongan hewan kurban dilakukan di halaman masjid. Tidak heran hal ini membuat masjid dan lingkungan sekitar menjadi bau karena hewan qurban ini, baik karena penempatan hewan qurban di masjid ataupun usai proses penyembelihan […]

    Ping balik oleh Umat Islam (Jakarta) Maunya Menang Sendiri & Sulit Diatur Untuk Urusan Idul Qurban? | Blog Tausiyah275 — September 25, 2014 @ 6:40 pm | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke puguh Batalkan balasan