Blog Tausiyah275

Desember 7, 2011

Islam Dan AIDS

Filed under: Ensiklopedia Islam,Hikmah,HOT NEWS,Muamalah,Seri Kesalahan2,Tarbiyah — Tausiyah 275 @ 9:18 am

Bismillah,

Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Ya, AIDS adalah penyakit mematikan yg belum ada obat yg cukup ampuh dan diakui kehandalannya oleh dunia kedokteran.

Bagaimana Islam memandang penyakit AIDS ini?

Sebelum itu, mari kita tinjau dulu penyebab penyakit AIDS serta cara menyebarnya.

Saya merujuk dari Wikipedia. Saya tulis saja kutipannya sebagai berikut:

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Dari beberapa informasi, penyakit AIDS ini sangat mudah ditemukan pada:
1. orang dg orientasi homoseksual
2. pecandu narkoba yg menggunakan jarum suntik bersama-sama (berbagi jarum suntik)
3. para pelaku seks bebas

Banyak orang, terutama orang beragama (entah itu Kristen, terlebih Islam ataupun lainnya) yg menganggap AIDS adalah kutukan dari Tuhan (ALLOH SWT) karena mematikan dan tidak ada obatnya. Menurut saya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, dalam artian AIDS sebenarnya adalah penyakit yang merupakan salah satu bentuk kekuasaan ALLOH SWT. Mengenai mematikan, banyak juga penyakit lainnya yg mematikan. Bahkan flu juga bisa mematikan jika tidak ditangani secara khusus, terlebih flu burung. Tidak ada obatnya? ALLOH SWT, melalui Rasul-Nya, sudah menyatakan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Hadits lengkapnya adalah sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia menceritakan: Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Setiap kali ALLOH SWT menurunkan penyakit, pasti ALLOH SWT akan menurunkan obatnya.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)

Mereka bertanya, “Ya Rasululloh, apakah kami berobat?” Beliau menjawab, “Ya, wahai hamba-hamba ALLOH SWT. Sesungguhnya ALLOH SWT meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)”. (HR. Ashabussunnah)

ALLOH SWT menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Tiap-tiap penyakit ada obatnya, apabila suatu obat mengenai penyakit, maka sembuhlah penyakit itu dengan izin ALLOH SWT “ (HR. Muslim)

Yang lebih menyedihkan adalah stigma (cap) terhadap penderita AIDS. Banyak orang yg menghindari dan mengucilkan para penderita AIDS ini. Faktor terbesar adalah takut tertular penyakit ini karena belum ada obatnya, lalu adanya anggapan para penderita AIDS sebagai orang2 yg dikutuk. Intinya ketidaktahuan mengenai penyakit AIDS itu sendiri.

Kita tidak boleh mencap penderita AIDS dengan berbagai label ataupun cap. Mengapa? Bisa jadi orang terkena AIDS dikarenakan hal2 yg di luar jangkauannya. Misalnya, saat dia transfusi darah lalu ternyata darahnya terkontaminasi virus HIV (penyebab AIDS). Bisa juga seorang istri atau suami tertular AIDS dikarenakan pasangannya yg suka gonta ganti pasangan dalam berhubungan seks. Atau seorang istri terkena AIDS karena ternyata suaminya penyuka sesama jenis, dan pasangan suaminya penderita AIDS juga. Atau bisa juga, seseorang yg homoseksual atau pecandu narkoba dg suntik atau pelaku seks bebas yg benar2 bertobat, ternyata usai bertobat dia baru tahu dirinya terkena AIDS. Atau seorang bayi yg menderita sakit AIDS karena tertular dari ibunya.

Apa pantas kita mencap dan menjauhi orang2 yg tidak bersalah dan tidak tahu menahu terkena penyakit AIDS ini? Apalagi para bayi yg ‘apes’ menderita penyakit AIDS tanpa bisa menolaknya. Tentunya tidak. Islam mengajarkan agar umatnya menjadi rahmatan lil ‘aalamin, termasuk pada orang2 yg terkena penyakit, apapun itu.

Nah, lalu apa yg mesti dilakukan? Yang penting adalah mengetahui dan memahami penyakit AIDS itu sendiri.

Seseorang akan terkena penyakit AIDS (tertular virus HIV) apabila:

  • Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil).
  • Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
  • Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
  • Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri.

Penyakit ini pun tidak akan menular melalui kegiatan/aktivitas berikut:

  • Bersalaman, berpelukan
  • Berciuman
  • Batuk, bersin
  • Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
  • Gigitan nyamuk
  • Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
  • Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.

Dari sisi agama, Islam jelas menawarkan solusi yg ampuh. Yakni, tidak melakukan kegiatan seks yg menyimpang (homoseksual) dan seks berganti pasangan. Juga tidak mengonsumsi narkoba, apalagi yg menggunakan jarum suntik yg dipakai bersama.

Adapun upaya dan penggalakan penggunaan kondom, jelas bukan solusi yg ampuh. Kondom masih bisa bocor. Memasyarakatkan kondom sebagai upaya mencegah tertular AIDS, bagi saya malah seakan membolehkan dan melegalkan orang untuk melakukan seks bebas. Boleh nge-seks dg pelacur atau ganti2 pasangan, yang penting pakai kondom, demikian pesan tersirat yg saya tangkap.

Lalu, apa yg mesti dilakukan kaum muslim terhadap para penderita AIDS? Tetap perlakukan mereka seperti biasa, bergaul dengan mereka. Karena seperti saya tulis di atas, AIDS tidak cukup mudah menular kok! Mereka butuh hubungan sosial juga dengan orang lain. Berhati-hati boleh, malah diharuskan agar tidak tertular, tapi bukan berarti paranoid! Harap bedakan berhati-hati dengan paranoid!

Saya lantas teringat dengan penyakit lepra. Dahulu kala, sebelum ditemukan obatnya, lepra juga dianggap sebagai penyakit kutukan Tuhan. Namun kini, usai ditemukan penyebab dan obatnya, para penderita lepra (juga yg telah sembuh) bisa beraktivitas dengan orang biasa.

Semoga bermanfaat.

3 Komentar »

  1. […] sendiri pernah menulis artikel mengenai AIDS (termasuk di dalamnya HIV) dalam Islam. Di artikel itu, saya sebutkan bahwa kita TIDAK BOLEH menggeneralisir para penderita AIDS/HIV, […]

    Ping balik oleh Jangan Menggeneralisir Penderita AIDS & Pengidap HIV! | Blog Tausiyah275 — Juli 14, 2013 @ 11:49 am | Balas

  2. Fantastic post however I was wanting to know if you could write a
    litte more on this subject? I’d be very thankful if you could elaborate a
    little bit further. Kudos!

    Komentar oleh รับดูแลผู้สูงอายุ — Oktober 12, 2014 @ 1:33 am | Balas

  3. If you would like to take a great deal from this post then you have
    to apply these strategies to your won webpage.

    Komentar oleh ชาทีมิกซ์ — Oktober 19, 2014 @ 11:35 pm | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke ชาทีมิกซ์ Batalkan balasan